Paul Felix Lazarsfeld
Lazarsfeld lahir di Wina pada 13 Februari 1901. Beliau merupakan seorang sosiolog dan tokoh pendiri sosiologi empiris abad ke-20. Beliau dikenal sebagai tokoh kunci dalam pengembangan studi komunikasi massa dan metodologi penelitian sosial. Kontribusinya yang signifikan membentuk landasan bagi pemahaman kita tentang bagaimana media mempengaruhi masyarakat dan opini publik.
Two-Step Flow of Communication menjadi salah satu konsep yang dikembangkan oleh Lazarsfeld. Berdasarkan konsep ini, pesan media pertama kali diterima dan dianalisis oleh sekelompok individu yang disebut “opinion leaders”, yang kemudian menyampaikan pesan tersebut kepada orang lain dalam kelompok mereka. Hal ini menggambarkan bagaimana opini publik dipengaruhi oleh interaksi sosial dan relasi interpersonal.
Lazarsfeld juga menemukan bahwa efek media massa terhadap perubahan opini publik tidak sebesar yang diperkirakan sebelumnya. Hasil penelitian Lazarsfeld dan Timnya menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti latar belakang individu, pandangan pribadi, dan pengaruh sosial memiliki peran lebih besar dalam membentuk opini dibandingkan media itu sendiri. Selain itu, Lazarsfeld pernah terlibat dalam pemilihan presiden Amerika 1940-1948. Beliau mengungkapkan bagaimana kampanye politik dan media massa mempengaruhi perilaku pemilih. Temuan-temuan ini membantu melihat dampak komunikasi politik pada tingkat lebih mendalam.
Terakhir, Lazarsfeld menggambarkan kompleksitas interaksi sosial dan pengaruh antara sumber pesan, opinion leaders, dan masyarakat luas. Hal ini dikenal dengan model komunikasi berjenjang. Model ini memberikan perspektif lebih komprehensif tentang bagaimana pesan dan informasi menyebar dalam masyarakat.
Carl Hovland
Beberapa kontribusi lainnya dari Hovland terhadap bidang ilmu komunikasi yaitu melakukan penelitian tentang komunikasi persuasif, efek pelajaran film, teori pertukaran sosial dalam komunikasi, model Multi-Step Flow of Communication, serta studi tentang pengaruh sumber pesan.
Hovland lahir pada 12 Juni 1912. Kontribusinya yang mendalam terhadap pemahaman kita tentang bagaimana pesan-pesan mempengaruhi sikap manusia dan perilaku telah membentuk dasar bagi studi komunikasi modern.
Model komunikasi dan efek pesan sering dikaitkan dengan Hovland. Beliau mengidentifikasi tiga komponen kunci dalam proses persuasi: sumber pesan, isi pesan, dan audiens. Model ini membantu menguraikan faktor-faktor yang memengaruhi efektivitas pesan dan bagaimana perubahan sikap dapat terjadi sebagai hasilnya.
Selanjutnya, Hovland dan Timnya selama perang Dunia II bekerja untuk pemerintahan Amerika. Mereka mengembangkan strategi komunikasi untuk mendukung upaya perang dan memahami bagaimana pesan-pesan persuasif dapat mempengaruhi perilaku dan keyakinan manusia.
Pada bidang penelitian, Beliau berkontribusi di dalam metode penelitian bidang ilmu komunikasi. Pendekatannya yang ilmiah dan metodologi penelitiannya telah membantu membentuk pemahaman kita tentang bagaimana komunikasi mempengaruhi sikap, keyakinan, dan perilaku manusia.
Wilbur Schramm
Cendekiawan satu ini lahir pada 5 Agustus 1907. Di University of Iowa beliau mendapatkan gelar Ph.D. dan secara konsisten memberikan kontribusi yang luar biasa dalam mengembangkan ilmu komunikasi menjadi sebuah disiplin ilmu yang menggabungkan analisis teoretis dengan aplikasi praktis.
Beberapa kontribusi Schramm dalam bidang ilmu komunikasi antara lain melakukan interdisiplin ilmu komunikasi (menggabungkan berbagai disiplin ilmu dalam pengembangan ilmu komunikasi), mengembangkan model komunikasi linear, melakukan penelitian komunikasi massa, mengembangkan teori eksperimental komunikasi, serta pengembangan komunikasi antarbudaya.
Selain itu, teori exploration and last effect yang sering dibahas dalam komunikasi massa menjadi salah satu kontribusi Schramm. Beliau menjelaskan bahwa audiens akan cenderung mengingat dan lebih dipengaruhi oleh informasi yang diterima pada awal (efek eksplorasi) dan akhir (efek terakhir) dari suatu pesan atau program media.
Kontribusi tidak terbatas pada studi komunikasi massa saja, akan tetapi Beliau merambah ke bidang pengembangan internasional dan kesejahteraan masyarakat. Beliau mendukung penggunaan komunikasi sebagai alat untuk membantu negara-negara berkembang mengatasi tantangan sosial dan ekonomi. Pandangannya yang luas membantu menghubungkan antara teori komunikasi dengan praktik nyata dalam upaya meningkatkan kehidupan manusia.
Menurut Prof. Onong, Schramm juga sangat pantas disebut sebagai bapak ilmu komunikasi karena perjuangannya dalam menjadikan komunikasi sebagai disiplin keilmuan.
Itulah beberapa profil singkat dari kelima tokoh founding fathers bidang Ilmu Komunikasi. Selanjutnya, kamu akan sangat sering menjumpai nama-nama mereka ketika mempelajari bidang studi ini. Selamat belajar lebih jauh ya!